Tahun 2019 sebentar lagi akan berakhir. Tahun 2020 pun sudah di depan mata. Banyak pebisnis dan pengamat ekonomi yang melihat tahun 2020 bukanlah tahun yang mudah. Jika tahun 2019 kita harus menghadapi berbagai urusan dalam negeri, maka tahun 2020 kita harus memperhatikan berbagai masalah yang terjadi di negeri seberang. 

Perang dagang China dan Amerika Serikat, proteksionisme, Brexit, krisis teluk, perlambatan ekonomi, menjadi kata-kata yang harus terbiasa kita dengar hingga tahun depan. Sedangkan dari dalam negeri, kita bakal menyambut kembali Pilkada secara serentak pada September 2020 nanti. Nantinya bakal ada 270 daerah yang menggelar hajatan ini, mulai sembilan di tingkat provinsi, 224 di tingkat kabupaten, dan 37 tingkat kota.

Memang para pengamat dan pelaku bisnis beragam dalam menyikapi kondisi yang kemungkinan terjadi pada tahun depan. Di edisi yang sedang Anda baca sekarang ini, Redaksi menyajikan prediksi dari pengamat dan pelaku bisnis di berbagai industri terkait tahun depan. Edisi Economic Outlook kali ini kami sajikan sedikit berbeda dengan edisi-edisi outlook tahun-tahun sebelumnya. Semua prediksi dan insight kami sajikan dalam bentuk infografik agar lebih memudahkan Anda memahami kontennya.

Lantas sektor mana saja yang masih positif atau negatif pada tahun depan? Simaklah tajuk utama Marketeers edisi ini. Dari sekian banyak ekonom dan pebisnis yang kami wawancarai, masih banyak yang merasa yakin dengan kondisi tahun 2020. Hanya sedikit sektor yang merasa pesimistis. Itu pun dalam arti mencatatkan penjualan yang sama pada tahun ini, alias stagnan.

Tentunya, kita semua berharap agar perekonomian Indonesia tetap tumbuh pada tahun 2020, setidaknya sama dengan tahun 2019. Semoga saja, kehadiran kabinet baru bisa membawa angin segar bagi kita semua dalam menghadapi hiruk pikuk yang tengah berlangsung seru di negeri seberang.

Be optimistic!